Senin, 09 Juli 2012



Ternyata lagu anak-anak yang populer banyak
mengandung kesalahan, mengajarkan kerancuan,
dan menurunkan motivasi. Berikut buktinya:

1. Balonku
“Balonku ada 5… rupa-rupa warnanya… merah,
kuning, kelabu.. merah muda dan biru… meletus
balon hijau, dorrrr!!!”
Perhatikan warna-warna kelima balon tersebut, kok
tiba-tiba bisa muncul warna hijau ? Jadi jumlah balon
sebenarnya ada 6, bukan 5!

2. Aku Seorang Kapiten
“Aku seorang kapiten… mempunyai pedang
panjang… kalo berjalan prok..prok.. prok… aku
seorang kapiten!”
Perhatikan di bait pertama dia cerita tentang
pedangnya, tapi di bait kedua dia cerita tentang
sepatunya (inkonsistensi) . Harusnya dia tetap
konsisten, misal jika ingin cerita tentang sepatunya
seharusnya dia bernyanyi : “mempunyai sepatu baja
(bukan pedang panjang)… kalo berjalan prok..prok..
prok..” nah, itu baru klop!
Jika ingin cerita tentang pedangnya, harusnya dia
bernyanyi : “mempunyai pedang panjang… kalo
berjalan ndul..gondal. .gandul.. atau srek.. srek..
srek..” itu baru sesuai dengan kondisi pedang
panjangnya!

3. Bangun Tidur
“Bangun tidur ku terus mandi.. tidak lupa menggosok
gigi.. habis mandi ku tolong ibu.. membersihkan
tempat tidurku..”
Perhatikan setelah habis mandi langsung
membersihkan tempat tidur. Lagu ini membuat anak-
anak tidak bisa terprogram secara baik dalam
menyelesaikan tugasnya dan selalu terburu-buru.
Sehabis mandi seharusnya si anak pakai baju dulu
dan tidak langsung membersihkan tempat tidur dalam
kondisi basah dan telanjang!

4. Naik Ke Puncak Gunung
“Naik-naik ke puncak gunung.. tinggi.. tinggi sekali..
kiri kanan kulihat saja.. banyak pohon cemara.. 2X”
Lagu ini dapat membuat anak kecil kehilangan
konsentrasi, semangat dan motivasi! Pada awal lagu
terkesan semangat akan mendaki gunung yang tinggi
tetapi kemudian ternyata setelah melihat jalanan yang
tajam mendaki lalu jadi bingung dan gak tau mau
ngapain, bisanya cuma noleh ke kiri ke kanan aja, gak
maju2!

5. Naik Kereta Api
“Naik kereta api tut..tut..tut. . siapa hendak turut ke
Bandung .. Surabaya .. bolehlah naik dengan naik
percuma.. ayo kawanku lekas naik.. keretaku tak
berhenti lama”
Nah, yg begini ini yg parah! mengajarkan anak-anak
kalo sudah dewasa maunya gratis melulu. Pantesan
PJKA rugi terus! terutama jalur Jakarta- Bandung dan
Jakarta-Surabaya!

6. Kutilang
“Di pucuk pohon cempaka.. burung kutilang berbunyi..
bersiul-siul sepanjang hari dg tak jemu2..
mengangguk-angguk sambil bernyanyi tri li li..li..li..
li..li..”
Ini juga menyesatkan dan tidak mengajarkan kepada
anak-anak akan realita yang sebenarnya. Burung
kutilang itu kalo nyanyi bunyinya cuit..cuit.. cuit..! kalo
tri li li li li itu bunyi kalo yang nyanyi orang, bukan
burung!

7. Pok Ame Ame
“Pok ame ame.. belalang kupu-kupu.. siang makan
nasi, kalo malam minum susu..”
Ini jelas lagu dewasa dan untuk konsumsi anak-anak!
Karena yang disebutkan di atas itu adalah kegiatan
orang dewasa, bukan anak kecil. Kalo anak kecil,
karena belom boleh maem nasi, jadi gak pagi gak
malem ya minum susu!

8. Nina Bobo
“nina bobo oh nina bobo kalau tidak bobo digigit
nyamuk”
Anak-anak Indonesia diajak tidur dgn lagu yg
“mengancam”

9. Bintang Kecil
“Bintang kecil dilangit yg biru…”
Bintang khan adanya malem, lah kalo malem
bukannya langit item?

10. Kartini
“Ibu kita Kartini…harum namanya.”
Namanya Kartini atau Harum?

11. Naik Delman
“Pada hari minggu ku turut ayah ke kota. naik delman
istimewa kududuk di muka.”
Nah,gak sopan khan..

12. Menanam Jagung
“Cangkul-cangkul, cangkul yang dalam, menanam
jagung dikebun kita…”
kalo mau nanam jagung, ngapain nyangkul dalam-
dalam.
Emang mau bikin sumur/lubang kubur...:P

0 comments:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda