Sabtu, 17 Maret 2012

Efek Sakit Gigi Bisa Menyebabkan Radang Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar – Spesialis penyakit

dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, dr Tengku

Bahdar Djohan mengatakan masalah gigi berlubang

tidak hanya berhenti di abses gigi namun juga harus

waspada terhadap ancaman fokal infeksi seluruh tubuh.

“Fokal infeksi akibat racun dan sisa kotoran maupun

mikroba memicu terjadinya infeksi pada gigi dan mulut

kemudian menyebar ke anggota tubuh lain,” kata dr

Tengku Nahdar di Jakarta Selatan, Jumat.

Dalam diskusi bertema Meningkatnya Konsumsi Gula di

Indonesia VS Komplikasi Akut pada Gigi, Bahdar

mengatakan bila abses (lubang gigi bernanah) tidak

diobati maka dapat menyebabkan komplikasi

berbahaya.

Selain berupa tanggalnya gigi juga menyebabkan

peradangan pada dada (mediastinis), penyebaran infeksi

ke jaringan lunak maupun bagian tubuh lainnya antara

lain abses otak, maupun radang paru-paru.

“Warga masyarakat masih menganggap penyakit gigi

maupun mulut dianggap biasa, namun setelah parah

baru mereka berkonsultasi ke dokter,” katanya.

Langkah antisipasi untuk mengurangi risiko tersebut

adalah peran pemerintah dan instansi terkait agar

segera melakukan sosialisasi ke masyarakat.

“Selama ini mungkin masyarakat belum mendapatkan

informasi mengenai bahaya penyakit gigi, maka dari itu

sangat penting dilakukan sosialisasi ke warga,” kata

dokter Tengku Bahdar.

Data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004

yang dilakukan Departemen Kesehatan menyebutkan

prevalensi karies (berlubang) gigi di Indonesia adalah

90,05 persen.

Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang

menderita penyakit gigi dan mulut tersebut bersifat

agresif kumulatif. Artinya daerah yang rusak tersebut

menjadi tidak dapat disembuhkan.

Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum

terkena penyakit gigi dan mulut mengabaikan sakit yang

ditimbulkannya. Padahal ketika sudah menjadi sakit,

penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan

pertama yang dikeluhkan masyarakat.

Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah

tangga survei kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas)

tahun 2001 yang menyebut, penyakit gigi dikeluhkan 60

persen penduduk Indonesia.

Tanpa disadari keluhan penyakit gigi juga berdampak

terhadap produktivitas si penderita. Yakni gangguan

tersebut rata-rata 3,86 hari dengan kisaran berhenti

beraktivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.


Published with Blogger-droid v2.0.4

2 comments:

EL-ZEIN NGULANDORO mengatakan...

You'r welcome....:)
Wah,,ternyata blog saya yg sangat reod ini telah di kunjungi mahasiswa kedokteran :)
Trimakasih juga atas kunjunganya..:)
Salam kenal kembali dari saya...

qu mengatakan...

I'm really enjoying the design and layout of your website. It's a very easy on the eyes which makes it much more pleasant
for me to come here and visit more often.
http://www.qu.edu.sa
http://www.coc.qu.edu.sa

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda