Minggu, 12 Februari 2012

Tahap dan langkah penyablonan

Untuk Mendapatkan Hasil cetak Sablon yang sesuai

dengan keinginan Anda,

maka penting untuk mengenal dan menerapkan

langkah / tahapan yang benar

dalam Proses Menyablon

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini

adalah :

Proses Design

Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang

diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan

sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki

bentuk yang konkret ( biasanya disebut design /

artwork ).

Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah

gambar monyet yang sedang memakan pisang dan

anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang

diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu,

gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda

dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.

Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan

gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret,

bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya :

dengan photography ( mengambil photo monyet yang

sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand

drawing ), dan lain sebagainya.

Pada intinya adalah, proses design mengubah ide /

gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang

dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan

rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon

adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi

Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon

Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk

dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya

menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk

Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya

untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di

film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut

proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda

ini sangat penting sebelum anda memulai proses

pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti

tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya

tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda

lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan

media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak

Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah

penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena

tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu

memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui

kain saring / screen.

Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang

sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki

karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda

perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering,

biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang

mengering terlalu cepat di screen akan menghambat

proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali

pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat

oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila

tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan

sempurna.

Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang

digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa

tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda

meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu

yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses

curing untuk mengeringkannya.

3. Tahapan Pasca Cetak

Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda

lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan,

yaitu :

Proses Drying

Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering

dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta

tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering,

belum tentu tinta tersebut telah kering dengan

sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal

karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk

proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui

proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan

saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower,

dsb. ).

Proses Curing

Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk

dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti

misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses

pemanasan dalam temperatur yang sangat panas

( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan

menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk

Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses

curing, dengan menggunakan mesin hot press yang

dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130

0 C ).

Note :

Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau

tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar,

sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak.

Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur,

pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan

pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan

Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan

treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini

membakar / memanggang tinta tersebut sehingga

mencapai titik pengeringan yang sempurna.

Related Posts

Istilah Cabut Warna Kaos Sablon

Beda antara cabut warna dengan pisah war


Published with Blogger-droid v2.0.4

0 comments:

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar anda